Minggu, 30 Oktober 2016
Kamis, 27 Oktober 2016
dr. Gamal Albinsaid : “Al-Quran Memberikan Kemudahan Dalam Belajar”
Lembaga dakwah Fakultas Kesehatan Masyarakat, BKM Ad-dzikra menggelar kegiatan Seminar Kesehatan Islam Jilid III pada kamis (27/10). Kegiatan ini diselenggarakan sehubungan dengan milad (ulang tahun) organisasi ini. Kegiatan dilangsungkan di student center FKM Unsri. Tak hanya itu, Seminar kali mendatangkan CEO Indonesia medika sebagai pembicara, dr. Gamal Albinsaid.
Peserta seminar yang hadir tak hanya dari lingkungan kampus Unsri. Kegiatan yang spektakuler ini disambut antusias oleh peserta seminar. Tema yang diangkat pun berbeda yakni “Amazing Al-Quran for the Brain”
“Dipilihnya tema ini karena banyak orang yang belum tahu isu kesehatan yang tercantum dalam Al-Quran yang bisa mencerdaskan otak dan menenangkan jiwa” ujar Deyan Pratama (17) sebagai ketua pelaksana.
Tak hanya mahasiswa, seminar kali ini juga diikuti oleh siswa-siswi SMA se-Sumatera Selatan. Mulai dari kota Kayu Agung, Muara Enim, Indralaya dan Palembang. Mela Aprilia (15) pelajar SMA Unggulan 3 Kayu Agung sebagai salah satu peserta seminar mengatakan ia tertarik mengikuti seminar ini karena bisa memicu semangat belajar dengan mengacuh pada syariah islam. Selain itu juga menambah wawasan mengenai kesehatan dalam pandangan islam.
Alquran memiliki tenanga khusus dalam penyampaian ilmu. Memiliki makna tanpa banyak orang yang tahu. Terkhusus di bidang kesehatan, hal ini beriringan dengan penjelasan dari dr. Gamal Albinsaid (27)
“Al-Quran memberikan kemudahan dalam belajar. Meningkatkan stimulus respon ketenangan. Sehingga akan lebih mudah otak menerima wawasan” ujar dr. Gamal Albinsaid
Silahkan ubah diri menjadi lebih baik, mengamalkan ilmu yang diajarkan dalam Al-Quran. Perubahan bangsa dipegang oleh para pemudanya yang berpengetahuan, berpendidikan, dan memiliki akhlak mulia. Siapkah anda menjadi agen perubahan? (ra)
Siapakah yang Layak Memimpin FKM Satu Tahun Kedepan ?
Inderalaya, Publishia - (26/10/16)Pemilihan umum raya (Pemira) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya (FKM Unsri) dimeriahkan oleh dua pasang Calon Gubernur Mahasiswa (Cagubma) dan Wakil Gubernur Mahasiswa (Cawagubma) . Setiap pasang calon berkampanye menyampaikan visi dan misi, serta menjanjikan kontribusi khusus jika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Mahasiswa FKM Unsri untuk periode 2016/2017. Kampanye yang dilangsungkan pada rabu (26/10/16) dihadiri oleh mahasiswa/i FKM Unsri angkatan 2014. Adapun masa kampanye dimulai sejak tanggal 24-30 Oktober 2016.
Kampanye disambut antusias oleh mahasiswa/i FKM Unsri. Dua pasang calon yang menggelar kampanye tersebut adalah Ricky Adi Prabowo (Cagubma) dan Bambang Irawan (Cawagubma) dengan nomor urut 1. Serta Nurkholis buhori (Cagubma) dan Nurhicmah Marisa Putri (Cawagubma) dengan nomor urut 2. Menariknya, kedua pasangan ini imbang jika ditinjau dari riwayat organisasi yang diikuti. Sementara prestasi, kedua pasang calon juga sama-sama unggul baik dalam prestasi akademik maupun prestasi non-akademik.
“Pesta demokrasi berlangsung serentak pada 2 November 2016. Kami mengharapkan warga FKM berkontribusi dalam memberikan pilihan. Maing-masing calon memiliki tim sukses (timses), kami harap kedua timses dapat saling berkesinambungan dan tidak menuai konflik” Ujar Martaria (18) sebagai salah satu Panitia Pemilihan Umum Raya FKM Unsri.
“Saya siap Jika sepenuhnya menjalankan amanah untuk membantu memimpin rekan-rekan agar FKM lebih baik dalam hal Internal maupun Eksternal” Ujar Nurkholis (20) salah satu calon Gubernur Mahasiswa FKM.
Memilih haruslah ditinjau dari berbagai aspek. Prestasi dan riwayat organisasi tidak bisa dijadikan acuan sepenuhnya untuk mennentukan pilihan yang tepat. Dibutuhkan kontribusi dari seluruh mahasiswa/i FKM Unsri untuk memilih pemimpin mahasiswa yang mampu menggerakkan, mengarahkan dan mengayomi dalam segala bidang. Mari wujudkan pemilihan yang demokratis. Berhenti jadi mahasiswa apatis dengan sama-sama menyukseskan Pemira FKM Unsri melalui sikap anti golput. (ra)
Sabtu, 22 Oktober 2016
Desa Limbang Jaya II Menghasilkan Uang Melalui Kain Tenun Songket dan Pandai Besi
(capt : Penghasilan
yang didapatkan oleh warga Desa Limbang Jaya II ini diperoleh dari tenun songket dan
pandai besi/jeki)
Inderalaya, Publishia - (
22/10/16) Desa Limbang Jaya II merupakan desa yang berada didalam kawasan kabupaten
Ogan Ilir, Sumatera selatan. Di desa ini mempunyai berbagai macam kegiatan
disetiap keluarganya dan merupakan salah satu desa yang aktif juga mencari
penghasilan. Kegiatan Perekonomian yang banyak dilakukan oleh warga desa ini diperoleh melalui tenun songket dan Pandai besi.
Tenun songket yang mayoritas dilakukan oleh ibu ibu rumah tangga
didesa ini, mereka memulainya dari usia muda dan mereka sudah pandai menenun
songket. Suryana (40) yang merupakan salah satu penenun songket mengatakan “Sejarah tenun songket ini dimulai sejak sebelum
terjadinya kebakaran pada tahun 1989. Kami bermula diajari kerajinan ini dari orang
yang datang dari Palembang ke desa kami. Selain itu terkadang bukan kami saja yang
bertenun , tetapi anak anak juga ikut
menenun setelah pulang dari sekolah. Tenun
songket yang merupakan salah satu penghasilan terbesar di desa ini bisa
mencapai 2 juta setiap tenunnya . Tenun
songket ini sudah Dijual keberbagai daerah melalui pengepul tenun songket.
Tetapi dalam tenun songket ini masih tergantung dengan pertanian, Karena
sebagian pencinta tenun songket ini adalah mereka yang bertani seperti sawit atupun karet. Jika
harga pertanian maju maka minat beli tenun songket pun meningkat .
Selain itu Pandai besi yang merupakan penghasilan dari mayoritas kepala
keluarga ini, merupakan penghasilan yang cukup besar juga. Dikarenakan dalam satu
kodi besi yang dibuat ini bisa sampai menghasilkan uang sekitar 1 juta lebih.
Harga perkodinya tergantung dengan bahan yang digunakan juga. Pandai besi ini
akan menghasilkan beberapa pisau, celurit, dan bahkan pedang. Walaupun penggunaan
alat perlindungan diri disini masih sangat minim. Tetapi mereka bisa
mengkondisikan diri dengan cara tradisional. Menurut mereka memang bahan bahan
yang digunakan dalam pembuatan pandai besi sangat beracun, tetapi dengan
menggunakan arang bisa menetralisirkan racun tersebut.
Rahmadi selaku sekretaris desa limbang jaya ini mengatakan “Dari
bertenun songket dan pandai besi ini penghasilan dan perekonomian didesa ini
sudah mencapai taraf baik dan sudah mencukupi kebutuhan mereka sendiri. Dan
untuk menambah penghasilan sebagian warga ada juga yang bekerja sampingan yaitu berkebun karet.” (Ri)
Kegiatan Action Plan Beri Manfaat Positif Bagi Warga Desa
(Capt :
Kegiatan Penyuluhan pada siswa SD dan penerangan alat perlindungan diri pada
warga desa Limbang Jaya/Jeki)
Inderalaya, Publishia - (22/10/16)Bakti Desa Nasional yang sudah bejalan selama 3 hari
terhitung dari hari kamis kemarin (20/10/16). Dimana pada hari ketiga
ini para delegasi melakukan banyak
kegiatan, salah satunya merupakan kegiatan Action Plan yang telah mereka rancang sendiri
. Pada kegiatan kali ini mereka bisa langsung mengimplementasikannya ke masyarakat.
Seperti penyuluhan di SD Limbang Jaya bahkan sampai menyampaikan tentang
pentingnya menggunakan Alat Perlindungan Diri pada masyarakat pekerja pandai
besi.
Desa yang pada tahun 2007 melakukan Pemekaran menjadi Desa Limbang
Jaya II dari desa limbang jaya 1 ini dimana dalam segi pendidikannya tidak
mempunyai masalah, hanya saja fasilitasnya saja yang belum memadai. “Pendidikan di desa limbang jaya 2 ini tidak
ada masalah, walaupun anak anak disini masih bersekolah di SD Limbang Jaya 1
dikarenakan belum adanya gedung sekolah
SD di Limbang Jaya 2 ini”. Ungkap Rahmadi selaku Sekretaris Desa Limbang Jaya
II.
Action Plan yang dilakukan oleh beberapa delegasi di SD Limbang Jaya
II ini cukup membuat siswa-siswi begitu antusias. Kegiatan penyuluhan kesehatan
yang mereka berikan kepada para siswa memang begitu bermanfaat. Dalam hal ini
mereka tidak hanya belajar saja, tetapi juga diselingi dengan bermain dan
bernyanyi sehingga siswa tidak merasa bosan.
Banyak segi positif yang akan didapatkan setelah dilakukannya penyuluhan
di salah satu SD yang terletak di desa limbang jaya 1 ini, mereka diajarkan
bagaimana cara memilih makanan sehat dan juga mengetahui apa saja manfaat dari
makanan tersebut.
Berbeda halnya dari beberapa delegasi lainnya. Beberapa dari mereka
membuat action plan yang berhubungan dengan Alat Perlindungan Diri,. Penggunaan
Alat Perlindungan Diri (APD) disini
masih sangat minim. Mereka sama sekali tidak memakai masker ataupun alat
perlindungan diri lainnya. Tetapi mereka
bisa mengkondisikan diri dengan perlindungan diri secara tradisional. ”kami sudah tahu memang bahan
bahan yang digunakan dalam pembuatan pandai besi ini sangat beracun, tetapi
dengan menggunakan arang ini kami lebih aman karena arang bisa menetralisirkan
racun yang ada disini” ujar salah satu pekerja pandai besi.
Memang banyak
sekali segi positif dalam kegiatan Bakti Desa Nasional yang diselenggarakan
oleh BEM KM FKM UNSRI kali ini. Dalam kali ini mahasiswa berhasil membuat
masyarakat begitu antusias dalam
mengikuti kegiatannya. “Harapannya kami walaupun bakti Desa ini begitu singkat
hanya 4 hari tetapi semoga apa yang mahasiswa terapkan disini bisa menjadi hal
yang baru di masyarakat dan masyarakat bisa terhibur dengan diadakannya kegiatan
ini, dan kami juga ingin bisa mengembangkan program program yang sudah
mahasiswa berikan di desa kami ini” ujar Rahmadi Sekretasris Desa Limbag Jaya II. (Ri)
Jumat, 21 Oktober 2016
Melalui Bakti Desa Nasional, Delegasi adakan kerja bakti
(Caption: Seda

(Caption : Sedang berlangsung Health Action yang merupakan
salah satu kegiatan dalam rangkaian acara Bakti Desa Nasional 2016/ Jeki)
Inderalaya,
Publishia – (21/10/16) Bakti Desa Nasional atau yang dikenal dengan BADENAS ini
merupakan salah satu program kerja yang
diusung oleh Dinas Sosial Masyarakat BEM
KM FKM UNSRI. Program ini merupakan
Kerja Bakti Desa yang kedua setelah dilaksanakannya pada tahun kemarin
yang masih dalam cakupan Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) . Bedanya pada
tahun ini, Bakti desa dilakukan secara nasional dan diikuti oleh seluruh peserta dari mahasiswa-mahasiswi
di berbagai universitas di Indonesia.
Program
Bakti Desa yang dilakukan di Desa Limbang Jaya II Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera
Selatan ini, merupakan salah satu cara
untuk mewujudkan Tri Darma Perguruan
Tinggi dengan pengabdian masyarakat. Murti Utami Putri selaku Ketua Pelaksana Badenas
2016 mengatakan “ Tujuan bakti desa nasional ini adalah untuk mengimplementasikan
Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian dan mendarma baktikan diri kepada
masyarakat”.
Peserta
yang diseleksi terlebih dahulu melalui pembuatan Action Plan (Rencana Kegiatan
dalam Bakti Desa) ini berjumlah 20
peserta. Dan pada action plan yang mereka rancang ini, mereka
dapat langsung mengimpelentasikan ke masyarakat untuk memecahkan masalah
masalah yang ada dan sebagai solusi dari permasalahan tersebut.
Bayu
yang merupakan Delegasi dari Universitas Bengkulu mengungkapkan “Bakti desa nasional
itu bagus dan dapat menarik mahasiswa untuk terjun langsung kelapangan. Karena
kita tahu sendiri, bahawa mahasiswa itu biasanya sering dikelas dan sering
teori dan teori”. Melalui Bakti desa nasional ini para peserta dapat langsung bersosialisasi
kepada masyarakat. Dan bisa merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat.
Pada
acara ini diharapkannya semoga para peserta dapat memberikan sesuatu yang bisa
mengubah mindset masyarakat. Dan juga mereka dapat memecahkan masalah-masalah
yang dialami oleh masyarakat, sepetri masalah masih banyaknya sampah yang
menumpuk dikarenakan tidak adanya pembuangan akhir. Dan diharapkannya juga
setelah berakhirnya acara bakti desa ini masyarakat disetiap harinya bisa melakukan
gotong royong.(Ri)
Langganan:
Komentar (Atom)


